Rider Repsol Honda, Dani Pedrosa mengaku persoalan cedera yang sempat dirasakannya masih memberikan dampak negatif buat performanya di atas sadel RC 212V yang dikendarainya saat dirinya beraksi di seri pembuka dinihari tadi.
Kendati masih dihantui persoalan cedera, Pedrosa seolaha tidak memiliki persoalan serius di dalam dirinya. Faktanya, pembalap bertubuh mungil itu berhasil naik podium ketiga di depan Jorge Lorenzo dan Casey Stoner.
Kilas balik ke belakang, persoalan cedera memang sempat menghantui rider asal Spanyol tersebut musim lalu. Serangkaian operasi pun harus dilalui Pedrosa untuk memulihkan kondisinya.
Proses pemulihannya pun berjalan sesuai rencana dan tidak ada masalah berarti. Namun siapa sangka, persoalan klasik ini menjadi kendala krusial buatnya untuk memberikan tekanan kepada Lorenzo.
“Saya kecewa, bukan untuk balapan ini, melainkan masalah fisik dengan lengan kiri saya,” kata Pedrosa sebagaimana di lansir Crash, Senin (21/3/2011)
Pedrosa pun mengakui, sebelum balapan dimulai ada sesuatu yang tidak beres dengan kondisi fisiknya. Puncaknya, saat balapan bergulir rasa sakit yang menghampiri semakin menjadi-jadi.
“Selama sesi latihan, saya sudah merasakan sesuatu. Tapi saya tidak yakin apakah (cedera) ini bisa seburuk itu. Akhirnya saya tidak bisa mengendalikan stang pada 7 sampai 8 lap terakhir. Saya tidak bisa menggunkan kopling sama sekali. Saya hanya menahan lengan
Pedrosa mengaku dirinya akan tampil lebih baik lagi jika dirinya tidak terganggu dengan cedera yang semoat dirasakannya saat berada di atas tunggangannya.
“Motor tersebut sangat sempuran selama balana. Saya memiliki kesempatan untuk menang. Namun saya memiliki momen sulit. Ini salah satu race terberat dalam hidup saya. Saya tidak tahu apa yang bisa saya lakukan. Dalam sesi tes musim dingin saya merasa agak lemah. Tapi saya merasa baik-baik saja,” ungkap Pedrosa.
Berangkat dari situasi ini, Pedrosa pun menyampaikan permintaan maafnya kepada tim atas hasil kurang maksimal yang didapatnya dalam balapan pemubuka musim ini.
“Saya merasa kasihan juga dengan tim saya, karena motor itu sangat baik, cepat, dan sempurna saat menikung. Saya bangga bagaimana saya mengendarainya. Saya sudah berjuang dengan Stoner."
"Saya tahu, kami akan pergi ke Jerez dalam dua pekan mendatang di mana motor berjalan sangat baik. Namun saya tidak tahu apa yang akan terjadi," tandas Predrosa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar