Debut Valentino Rossi bersama Ducati berlangsung kurang spektakuler. Pada seri perdana MotoGP 2011 di Sirkuit Losail, Qatar, Minggu (20/3/11), "The Doctor", yang start dari urutan sembilan, hanya mampu finis di posisi tujuh.
Hasil tersebut menunjukkan bagaimana kesulitan Rossi untuk beradaptasi dengan Desemosedici GP11 selama musim dingin. Selain itu, kondisi fisiknya yang belum fit 100 persen akibat gangguan pada bahu, ikut memberikan kontribusi negatif dalam laga tersebut.
Namun di sisi lain, Rossi mengaku menemukan hal positif pada seri perdana ini. Dia bisa memberikan instruksi yang lebih spesifik tentang apa yang harus dikerjakan, dalam menghadapi ketatnya persaingan musim 2011 ini.
Sebenarnya, pada awal perlombaan, Rossi sempat menggebrak. Ketika lampu merah, juara dunia tujuh kali MotoGP tersebut langsung melesat ke depan untuk menempati posisi dua menjelang tikungan pertama. Tetapi setelah itu, pebalap berusia 32 tahun asal Italia ini mulai mengalami kesulitan, termasuk ketika disalib oleh pebalap Yamaha, Ben Spies, dalam perebutan posisi keenam.
Meskipun demikian, Rossi menjadi pebalap terbaik untuk tim Ducati, karena finis di urutan tujuh. Mantan pebalap Honda dan Yamaha ini juga mencatat fastest lap bagi timnya, meskipun terpaut 0,687 detik dari pebalap Repsol Honda, Casey Stoner, yang merupakan pemenang.
"Tentu saja kami datang ke sini bukan untuk finis di posisi tujuh, tetapi ada hal positif dari balapan ini, dimulai dari waktu, karena kami juga bisa melaju lebih cepat," ujar Rossi. "Saya melakukan start yang bagus, dan itu adalah rasa yang menyenangkan karena tenaga motor ini sangat membantu ketika meluncur.
"Kemudian saya melakukan sebuah kesalahan kecil di tikungan pertama, yang mana membuat saya harus berada cukup lama di belakang Barbera untuk beberapa lap. Meskipun demikian, saya sempat dekat dengan Simoncelli dan Dovizioso (posisi 4 dan 5).
"Saya tidak bisa mengalahkan mereka, karena pada akhir balapan, saya tidak bisa bertahan lama untuk membalap seperti yang diinginkan.
"Saya tidak mengacu kepada Ducati karena tahun lalu, setelah bahuku luka, saya mendapatkan persoalan serupa pada beberapa bagian terakhir balapan. Lalu, sejak dua motor begitu berbeda, maka artinya ada sebuah persoalan bagi saya, tidak cuma secara fisik.
"Tak hanya itu. Kami juga harus memperbaiki motor karena yang lainnya sudah membuat sebuah langkah maju yang pesat sejak tahun lalu.
"Saya juga sudah banyak belajar dalam tes dan balapan ini, dan kami sudah memberikan instruksi yang sangat spesifik tentang apa yang harus dilakukan untuk yang akan datang, supaya bisa berubah pada putaran kedua musim ini, misalnya.
"Dalam waktu dekat, sebaliknya, kami akan mengerjakan pengesetan, dan terus belajar dari pengalaman dan saya akan selalu latihan yang bisa memulihkan kondisi fisik."
Sementara itu, rekan setim Rossi, Nicky Hayden, mengaku sulit untuk bersaing setelah nyaris terlibat dalam kecelakaan yang dialami Randy de Puniet pada lap pertama. Meskipun selamat, tetapi pebalap Amerika Serikat ini sudah tertinggal jauh dari pebalap-pebalap di depan, sehingga dia harus puas finis di posisi sembilan.
"Saya melakukan start yang buruk pada balapan ini, dan kemudian ketika de Puniet kecelakaan, saya nyaris terlibat dan berhenti. Saya senang tidak melindasnya, tetapi itu adalah hal yang buruk, karena saya akhirnya jauh tertinggal dari pebalap di depan," ujar Hayden, mantan juara dunia 2006.
"Kami memiliki banyak hal yang harus dikerjakan, tetapi ini baru seri pertama, dan tidak ada orang yang bisa mengatakan bahwa kami tidak berusaha."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar