Selasa, 22 Maret 2011

Foto: Dani Pedrosa mengaku masih merasakan sakit saat dirinya melintas di atas sirkuit Losai, dinhari tadi (Getty Images)                 Rider Repsol Honda, Dani Pedrosa mengaku persoalan cedera yang sempat dirasakannya masih memberikan dampak negatif buat performanya di atas sadel RC 212V yang dikendarainya saat dirinya beraksi di seri pembuka dinihari tadi.

Kendati masih dihantui persoalan cedera, Pedrosa seolaha tidak memiliki persoalan serius di dalam dirinya. Faktanya, pembalap bertubuh mungil itu berhasil naik podium ketiga di depan Jorge Lorenzo dan Casey Stoner.

Kilas balik ke belakang, persoalan cedera memang sempat menghantui rider asal Spanyol tersebut musim lalu. Serangkaian operasi pun harus dilalui Pedrosa untuk memulihkan kondisinya.

Proses pemulihannya pun berjalan sesuai rencana dan tidak ada masalah berarti. Namun siapa sangka, persoalan klasik ini menjadi kendala krusial buatnya untuk memberikan tekanan kepada Lorenzo.

“Saya kecewa, bukan untuk balapan ini, melainkan masalah fisik dengan lengan kiri saya,” kata Pedrosa sebagaimana di lansir Crash, Senin (21/3/2011)

Pedrosa pun mengakui, sebelum balapan dimulai ada sesuatu yang tidak beres dengan kondisi fisiknya. Puncaknya, saat balapan bergulir rasa sakit yang menghampiri semakin menjadi-jadi.

“Selama sesi latihan, saya sudah merasakan sesuatu. Tapi saya tidak yakin apakah (cedera) ini bisa seburuk itu. Akhirnya saya tidak bisa mengendalikan stang pada 7 sampai 8 lap terakhir. Saya tidak bisa menggunkan kopling sama sekali. Saya hanya menahan lengan

Pedrosa mengaku dirinya akan tampil lebih baik lagi jika dirinya tidak terganggu dengan  cedera yang semoat dirasakannya saat berada di atas tunggangannya.

“Motor tersebut sangat sempuran selama balana. Saya memiliki kesempatan untuk menang. Namun saya memiliki momen sulit. Ini salah satu race terberat dalam hidup saya. Saya tidak tahu apa yang bisa saya lakukan. Dalam sesi tes musim dingin saya merasa agak  lemah. Tapi saya merasa baik-baik saja,” ungkap Pedrosa.

Berangkat dari situasi ini, Pedrosa pun menyampaikan permintaan maafnya kepada tim atas hasil kurang maksimal yang didapatnya dalam balapan pemubuka musim ini.

“Saya merasa kasihan juga dengan tim saya, karena motor itu sangat baik, cepat, dan sempurna saat menikung. Saya bangga bagaimana saya mengendarainya. Saya sudah berjuang dengan Stoner."

"Saya tahu, kami akan pergi ke Jerez dalam dua pekan mendatang di mana motor berjalan sangat baik. Namun saya tidak tahu apa yang akan terjadi," tandas Predrosa
Foto: Aksi Casey Stoner saat melibas sirkuit Losail/Getty Images                 Casey Stoner langsung unjuk gigi pada balapan pertamanya bersama Repsol Honda. Mengawali balapan pertama musim ini di MotoGP Qatar dengan menempati pole position, Stoner berhasil menyentuh garis finis pertama di sirkuit Losail, Senin (21/3/2011) dini hari WIB.

Selepas start, Dani Pedrosa langsung menggebrak dengan menyodok ke posisi pertama, diikuti Casey Stoner dan Jorge Lorenzo di tempat ketiga. Valentino Rossi sebenarnya sempat menyeruak ke posisi dua, namun ditikungan pertama pembalap Ducati ini melebar sehingga harus tercecer ke posisi enam.

Nasib sial langsung menghampiri dua pembalap Pramac Racing. Randy De Puniet gagal menjinakkan kuda besinya saat melahap tikungan sehingga akhirnya terjatuh. Sementara rekan setimnya Loris Capirossi juga gagal melanjutkan lomba karena tergelincir ke gravel saat mencoba menghindari De Puniet.

Memasuki tiga tikungan pertama, sang juara dunia Lorenzo berhasil mengambil pimpinan lomba dari Pedrosa yang harus tercecer ke urutan tiga dibelakang rekan setimnya Stoner yang menempel ketat Lorenzo ditempat kedua. Namun, Lorenzo tak bertahan lama bercokol sebagai pembalap terdepan. Pasalnya, Stoner berhasil mengambil alih posisi terdepan, diikuti Pedrosa di tempat kedua.

Mulai dari sini, pertarungan sengit melibatkan dua pembalap Repsol Honda, Casey Stoner dan Dani Pedrosa yang mulai memberi jarak terhadap rivalnya. Memasuki lap keempat, Pedrosa melakukan manuver membahayakan dengan memotong Stoner saat keduanya mencoba memasuki tikungan. Stoner nampak tidak ingin mengikuti ego, sehingga agak memperlambat motornya dan memberikan ruang bagi Pedrosa untuk mendahuluinya.

Memasuki 10 lap pertama, duel Pedrosa dan Stoner masih menjadi tontonan paling menarik. Mereka mulai menjauhi Jorge Lorenzo di tempat ketiga. Marco Simoncelli menguntit di posisi empat diikuti Andrea Dovizioso di urutan lima. Rossi masih tak beranjak dari posisi enam, diikuti Ben Spies, Colin Edwards, Hector Barbera dan Hiroshi Aoyama melengkapi daftar sepuluh besar.

Dua pertarungan sengit menjadi suguhan menarik di pertengahan lomba. Di lap ke-12, Ben Spies sempat menyalip Rossi di peringkat enam. Namun pembalap Amerika Serikat melakukan kesalahan, melebar saat memasuki tikungan sehingga Rossi berhasil kembali mengamankan posisinya.

Sementara di depan, Casey Stoner yang terus menguntit Pedrosa, akhirnya berhasik mengambil posisi pertama dengan melakukan manuver cemerlang saat keduanya bersiap memasuki tikungan. Usai melewati Pedrosa, Stoner langsung melesat dan mulai menjaga jarak. Sedangkan, Pedrosa kini mulai mendapat tekanan dari Lorenzo di tempat ketiga.

Teror mental yang terus dihadirkan Lorenzo kepada Pedrosa akhirnya membuahkan hasil. Di sisa delapan lap, pembalap Yamaha sukses melewati Pedrosa yang gagal menutup ruang geraknya saat melahap tikungan. Sementara itu, rekan setim Lorenzo, Ben Spies juga berhasil memenangi duel sengit dengan Rossi dan mengamankan posisi enam, kendati Rossi belum menyerah dan terus berupaya merebut kembali posisinya.

Memasuki lima lap terakhir, Stoner kian jauh sendirian di depan. Sementara Dani Pedrosa sempat mengambil alih posisi Lorenzo di tempat kedua. Pembalap Repsol Honda lainnya, Dovi juga sukses mengovertake Simoncelli dan mengamankan posisi empat. Sementara di baris ketiga, Rossi juga masih berupaya keras mengambil kembali posisinya dari Spies yang menempati posisi enam.

Di sisa empat lap, Lorenzo kembali melancarkan aksinya dan berhasil melewati Pedrosa. Dari sini, Lorenzo mulai berhasil keluar dari tekanan Pedrosa dan menjaga jarak untuk mengamankan posisi kedua. Hingga berakhirnya lomba, komposisi pembalap tak mengalami perubahan.

Stoner tampil sebagai pemenang dengan selisih lebih dari tiga detik dari Lorenzo di tempat kedua, sementara Pedrosa di podium terakhir. Andrea Dovizioso mengakhiri balapan di posisi empat diikuti Marco Simoncelli, Ben Spies, Rossi di tempat ketujuh, Colin Edwards, Nicky Hayden dan Hiroshi Aoyama melengkapi format sepuluh pembalap terdepan.

Bridgestone Pasok Ban MotoGP sampai 2014


foto
Produsen ban Jepang Bridgestone memperpanjang komitmen pada ajang balap motor MotoGP. Bridgestone akan tetap menjadi pemasok ban pada ajang ini sampai musim balapan tahun 2014.
 
Kesepakatan antara MotoGP dan Bridgestone saat ini sebenarnya baru berakhir pada akhir tahun, sesuai dengan kontrak yang dibuat tahun 2009. Namun dengan tambahan kontrak selama tiga tahun, keduanya akan menjalani debut MotoGP 1000cc yang akan dimulai pada 2012.

"Saya sangat senang kami terus bekerja sama dengan Bridgestone untuk tiga tahun ke depan. Saya ingin berterima kasih kepada mereka atas komitmen mereka untuk MotoGP," kata bos MotoGP Carmelo Ezpeleta yang dikuip laman autoevolution.com.

"Bridgestone memiliki track record yang hebat dalam segala bentuk motorsport, khususnya MotoGP. Mereka telah melakukan pekerjaan yang luar biasa sejak ditunjuk sebagau pemasok ban tunggal. Inilah yang membuat kami tetap bersama mereka sampai tiga tahun berikutnya," tambah Ezpeleta.

Mikio Masunaga, Vice President dan Senior Officer Bridgestone yang bertanggung jawab untuk motorsport, juga menyatakan kegembiraan atas kerjasama baru ini.

"Saya bangga bahwa kita mampu menunjukkan komitmen berkelanjutan untuk MotoGP. Bridgestone memiliki warisan yang sangat kaya dalam motorsport dunia, dan MotoGP merupakan bagian penting dari warisan ini," kata Masunaga.

Debut Valentino Rossi


Debut Valentino Rossi bersama Ducati berlangsung kurang spektakuler. Pada seri perdana MotoGP 2011 di Sirkuit Losail, Qatar, Minggu (20/3/11), "The Doctor", yang start dari urutan sembilan, hanya mampu finis di posisi tujuh.
Hasil tersebut menunjukkan bagaimana kesulitan Rossi untuk beradaptasi dengan Desemosedici GP11 selama musim dingin. Selain itu, kondisi fisiknya yang belum fit 100 persen akibat gangguan pada bahu, ikut memberikan kontribusi negatif dalam laga tersebut.
Namun di sisi lain, Rossi mengaku menemukan hal positif pada seri perdana ini. Dia bisa memberikan instruksi yang lebih spesifik tentang apa yang harus dikerjakan, dalam menghadapi ketatnya persaingan musim 2011 ini.
Sebenarnya, pada awal perlombaan, Rossi sempat menggebrak. Ketika lampu merah, juara dunia tujuh kali MotoGP tersebut langsung melesat ke depan untuk menempati posisi dua menjelang tikungan pertama. Tetapi setelah itu, pebalap berusia 32 tahun asal Italia ini mulai mengalami kesulitan, termasuk ketika disalib oleh pebalap Yamaha, Ben Spies, dalam perebutan posisi keenam.
Meskipun demikian, Rossi menjadi pebalap terbaik untuk tim Ducati, karena finis di urutan tujuh. Mantan pebalap Honda dan Yamaha ini juga mencatat fastest lap bagi timnya, meskipun terpaut 0,687 detik dari pebalap Repsol Honda, Casey Stoner, yang merupakan pemenang.
"Tentu saja kami datang ke sini bukan untuk finis di posisi tujuh, tetapi ada hal positif dari balapan ini, dimulai dari waktu, karena kami juga bisa melaju lebih cepat," ujar Rossi. "Saya melakukan start yang bagus, dan itu adalah rasa yang menyenangkan karena tenaga motor ini sangat membantu ketika meluncur.
"Kemudian saya melakukan sebuah kesalahan kecil di tikungan pertama, yang mana membuat saya harus berada cukup lama di belakang Barbera untuk beberapa lap. Meskipun demikian, saya sempat dekat dengan Simoncelli dan Dovizioso (posisi 4 dan 5).
"Saya tidak bisa mengalahkan mereka, karena pada akhir balapan, saya tidak bisa bertahan lama untuk membalap seperti yang diinginkan.
"Saya tidak mengacu kepada Ducati karena tahun lalu, setelah bahuku luka, saya mendapatkan persoalan serupa pada beberapa bagian terakhir balapan. Lalu, sejak dua motor begitu berbeda, maka artinya ada sebuah persoalan bagi saya, tidak cuma secara fisik.
"Tak hanya itu. Kami juga harus memperbaiki motor karena yang lainnya sudah membuat sebuah langkah maju yang pesat sejak  tahun lalu.
"Saya juga sudah banyak belajar dalam tes dan balapan ini, dan kami sudah memberikan instruksi yang sangat spesifik tentang apa yang harus dilakukan untuk yang akan datang, supaya bisa berubah pada putaran kedua musim ini, misalnya.
"Dalam waktu dekat, sebaliknya, kami akan mengerjakan pengesetan, dan terus belajar dari pengalaman dan saya akan selalu latihan yang bisa memulihkan kondisi fisik."
Sementara itu, rekan setim Rossi, Nicky Hayden, mengaku sulit untuk bersaing setelah nyaris terlibat dalam kecelakaan yang dialami Randy de Puniet pada lap pertama. Meskipun selamat, tetapi pebalap Amerika Serikat ini sudah tertinggal jauh dari pebalap-pebalap di depan, sehingga dia harus puas finis di posisi sembilan.
"Saya melakukan start yang buruk pada balapan ini, dan kemudian ketika de Puniet kecelakaan, saya nyaris terlibat dan berhenti. Saya senang tidak melindasnya, tetapi itu adalah hal yang buruk, karena saya akhirnya jauh tertinggal dari pebalap di depan," ujar Hayden, mantan juara dunia 2006.
"Kami memiliki banyak hal yang harus dikerjakan, tetapi ini baru seri pertama, dan tidak ada orang yang bisa mengatakan bahwa kami tidak berusaha."

Kamis, 17 Maret 2011